Kemendikbud Terapkan Kurikulum Baru di
Tahun Ajaran 2021-2022
CNN Indonesia | Jumat,
04/09/2020 15:04 WIB
Bagikan :
Kemendikbud bakal menerapkan kurikulum baru pada tahun ajaran
2021-2022 mendatang (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia
--
Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Maman Fathurrahman mengatakan kurikulum baru
mulai diterapkan tahun ajaran 2021/2022 mendatang.
"Ada rencana [kurikulum baru] launching sekitar Maret 2021, dan mulai
implementasi tahun ajaran baru 2021/2022," ungkapnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (4/9).
Kurikulum baru, katanya, bakal diterapkan
secara bertahap di sekolah penggerak dan sekolah umum yang berminat menerapkan.
Implementasinya juga dilakukan di beberapa jenjang terlebih dahulu, seperti
siswa kelas 1, 4, 7 dan 10.
Lihat juga: |
Sekolah penggerak adalah sekolah yang memiliki
kepala sekolah lulusan program guru penggerak dan memiliki guru penggerak
dengan jumlah banyak. Guru penggerak sendiri merupakan program pelatihan guru
milik Kemendikbud yang bertujuan mencari guru yang memiliki potensi berinovasi.
Kurikulum 2013, kata Maman, bakal tetap
diberlakukan sebagai pilihan jika sekolah belum berkenan merubah cara
belajar-mengajar. Ia menjelaskan kedua kurikulum seyogyanya memiliki tujuan serta
struktur yang sama.
Ia mengatakan yang berbeda dari kurikulum baru
adalah penerapan konsep merdeka belajar di satuan pendidikan. Dalam hal ini,
kurikulum baru akan menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan tiap sekolah dan
siswa.
"Akan ada banyak pilihan atau kebebasan
untuk implementasi. Dan satuan pendidikan dapat menggunakan yang disiapkan
pemerintah atau mengembangkan sesuai karakteristik visi dan misi sekolah,"
katanya.
Lihat juga: |
Pada kurikulum baru, katanya, bakal tersedia
beragam pilihan buku dan modul yang bakal menyesuaikan kemampuan masing-masing
siswa di sekolah.
Sebelumnya Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan
bakal menguji coba kurikulum baru tahun 2021. Kurikulum ini bakal menginstruksi
guru mengajar sesuai kemampuan siswa.
"Tidak diseragamkan kompetensinya, tapi
diberi kemerdekaan guru mengajar di level yang tepat untuk anaknya. Anak tidak
belajar kalau terlalu gampang, anak tidak belajar kalau terlalu sulit,"
katanya di Gedung DPR, Senayan, Kamis (3/9).
Lihat juga: |
VIDEO: Jakarta
Undur Uji Coba Tatap Muka Selama 2 Hari
Nadiem Akan Uji Coba Kurikulum Baru pada
2021
CNN Indonesia | Kamis,
03/09/2020 19:20 WIB
Bagikan :
Jakarta, CNN Indonesia
--
Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan kurikulum baru akan diuji coba di
sejumlah sekolah pada tahun 2021.
"Kita ada tim yang kuat yang sedang melaksanakan
penyederhanaan dan rasionalisasi kurikulum 2013. Tahun 2021 akan mulai kita
coba di berbagai sekolah penggerak," ujarnya pada Rapat Kerja
bersama Komisi X DPR RI, Jakarta, Kamis (3/9).
Lihat juga: |
Ia mengatakan pada kurikulum baru nanti, guru
harus mengetahui kompetensi dan kemampuan masing-masing siswa di kelasnya.
Sehingga para guru tersebut akan mengajar berdasarkan kompetensi dan kemampuan
siswa.
Menurut Nadiem, hal tersebut bisa terjadi
karena kurikulum baru akan memiliki berbagai modul yang bisa disesuaikan dengan
kemampuan siswa. Nantinya, sambung dia, guru yang akan memutuskan modul yang
cocok dipakai untuk masing-masing siswa.
"Tidak diseragamkan kompetensinya, tapi
diberi kemerdekaan guru mengajar di level yang tepat untuk anaknya. Anak tidak
belajar kalau terlalu gampang, anak tidak belajar kalau terlalu sulit,"
katanya.
Kurikulum darurat yang diterbitkan selama
pandemi, lanjutnya, juga bisa menjadi gambaran modifikasi kurikulum yang bakal
diuji coba nanti. Pasalnya, kurikulum darurat sudah melewati proses
penyederhanaan yang juga dilalui kurikulum baru.
Lihat juga: |
Asesmen Kompetensi
Minimum Mulai Tahun 2021
Nadiem mengatakan 2021 juga bakal jadi tahun
pertama Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) atau pengganti Ujian Nasional (UN)
digelar di seluruh Indonesia.
Pihaknya bakal melakukan penyempurnaan sistem,
perlengkapan fasilitas dan pelatihan guru untuk pelaksanaan AKM sepanjang 2021
mendatang.
"Tidak mungkin lancar, karena pertama
kali tahun 2021 pasti banyak tantangan. Tapi Insyaallah dengan dukungan kepala
dinas kita bisa pastikan infrastruktur siap," ujarnya.
Untuk menjalankan proses modifikasi kurikulum
serta penyempurnaan AKM, Kemendikbud menganggarkan dana hingga Rp1,48 triliun
pada tahun anggaran 2021.
Rinciannya sebesar Rp518,8 miliar untuk
pelatihan-pendampingan kurikulum untuk guru dan tenaga kependidikan, serta
Rp137,8 miliar untuk pengembangan kurikulum.
Kemudian Rp346,9 miliar untuk implementasi
kurikulum di sekolah dan daerah, Rp358,2 miliar untuk AKM dan akreditasi, serta
Rp120,2 miliar untuk pendampingan pemerintah daerah terkait AKM.
Lihat juga: |
VIDEO: Nadiem:
Mal Buka, Sekolah Juga Harus Tatap Muka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar